Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. /3 Semester 1



A. Sikap Mandiri Nabi Muhammad

    Rasulullah saw. adalah contoh manusia yang sangat mandiri. Sejak kecil, Nabi sudah yatim piatu. Ayahnya, bernama Abdullah, sudah meninggal sejak ia belum lahir. Ibunya, Aminah, meninggal ketika usianya baru 6 tahun. Meskipun yatim piatu, Nabi tidak pernah menyusahkan orang di sekitarnya. Nabi kemudian diasuh oleh Ummu Aiman. Ummu sangat mencintai Nabi oleh karena sifat-sifat Nabi yang mandiri. Nabi tidak pernah bermanjamanja kepada siapa pun. Ketika usianya beranjak remaja, Nabi pergi ke pasar berdagang mencari rezeki sendiri mengikuti pamannya, Abu Talib. Nabi menabung setiap uang yang dihasilkannya dari berdagang untuk bekal hidup mandiri. Karena kemandiriannya, Nabi dikenal sebagai pekerja keras, jujur, disiplin dan sabar. 
 
 
 
 Tahukah kamu, seperti apakah sifat mandiri itu? Jika kita suka menyusahkan orang di sekitar kita, bermanja-manja kepada orang tua, tidak mau membantu orang tua, tidak ikut merapikan tempat tidur setiap pagi hari, suka menyuruh pembantu, sering meminta bantuan orang lain padahal kita mampu melakukannya, itulah tanda-tanda kita tidak mandiri. Mandiri adalah kebalikan dari sifat manja. Anak yang mandiri akan disukai banyak orang. Anak yang manja akan menyusahkan banyak orang. Anak mandiri biasanya suka membantu orang tua dan bisa mengurus diri sendiri. 
   Sebaliknya, anak manja selalu minta tolong dan bergantung kepada orang lain. Anak mandiri tidak mudah menyerah jika menghadapi masalah. Anak manja akan cepat menyerah dan putus asa ketika menghadapi masalah. Jadilah anak mandiri. Baik kita anak orang miskin ataupun anak orang kaya. Mengapa? Karena anak yang mandiri akan lebih sabar menghadapi segala situasi, disukai teman-teman, orang tua dan semua orang yang kita kenal. Jadi janganlah mau menjadi anak manja!. 

Post a Comment for "3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. /3 Semester 1"

close